Jumat, 26 Desember 2014

MITOS YANG DIPERCAYAI WANITA PADA SAAT MENSTRUASI

Tulisan 4 Etika Bisnis

Nama  : Rose Iman Sari
Kelas : 4EA17
NPM : 16211462


Berikut ini adalah mitos-mitos yang seringkali dipercayai wanita pada saat menstruasi. Mungkin para wanita banyak yang menganggap hal-hal larangan pada saat mesntruasi itu adalah benar karena disampaikan turun-temurun. Bahkan siklus bulanan atau menstruasi selalu dikaitkan dengan mitos yang belum tentu kebenarannya. Lebih anehnya lagi banyak wanita yang mempercayai akan kebenaran mitos sehingga melakukan hal-hal aneh yang justru dalam penjelasan ilmiahnya tidak mempunyai hubungan sama sekali dengan menstruasi.
Apakah anda diantaranya ? Mitos mana yang tidak asing untuk anda ketika sedang menstruasi mari kita cari tahu penjelasan ilmiahnya.

1.    Mitos : Minum soda untuk memperlancar haid


Hingga saat ini belum ada penelitian yang membuktikan kalau mengonsumsi minuman bersoda dapat mempercepat menstruasi. Minuman bersoda hanya dapat membuat seseorang merasa lebih segar. Walaupun dapat menimbulkan rasa segar, Anda juga tidak disarankan untuk mengonsumsi minuman bersoda secara rutin dalam jangka panjang karena dapat mempengaruhi keseimbangan nutrisi dalam tubuh yang otomatis dapat mempengaruhi siklus menstruasi.
Ternyata, menurut Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB (pakar gastroenterologi dari Universitas Indonesia), anggapan bahwa minuman bersoda atau berkarbonasi bisa membuat menstruasi lancar hanyalah mitos belaka. Ketika seorang perempuan yang sedang menstruasi mengonsumsi minuman berkarbonasi, minuman itu tidak akan langsung berpengaruh atau berefek secara sistemik dalam tubuh keseluruhan. Termasuk berefek pada perempuan yang sedang menstruasi.
“CO2 (karbon dioksida) atau yang merupakan bahan yang aman digunakan pada produk minuman, itu tidak akan diserap oleh lambung. Tidak ada proses penyerapannya. Jadi, jika dihubungkan dengan faktor sistemik, pasti tidak ada pengaruhnya. Sehingga saya bisa bilang, itu hanya mitos saja,“ tutur Ari. Namun, lanjut Ari, jika minuman berkarbonasi tadi dalam kandungannya juga mengandung kafein, bisa merangsang seseorang untuk buang air kecil. “Tetapi, kalau pun di dalam kandungan minuman berkarbonasi itu tidak mengandung kafein, kalau dikonsumsi terlalu banyak dalam waktu tertentu, ya, akan merangsang seseorang untuk kencing (buang air kecil) juga,” imbuhnya.

2.    Mitos : Jangan minum-minuman dingin ketika sedang haid


Banyak kabar seputar haid yang dipercaya masyarakat seperti tidak boleh minum air es saat haid karena bisa menyebabkan darah haid mampet (keluar tidak lancar) dan meninggalkan sisa di dinding rahim. Benarkah seperti itu?
Akibat anggapan itu, banyak perempuan yang takut minum air es saat sedang datang bulan alias menstruasi, karena beranggapan air es dapat membuat darah haid mampet.
Ketakutan ini semakin menjadi-jadi karena banyak yang beranggapan bahwa darah haid yang bersisa di rahim tersebut dalam waktu 5 tahun atau lebih dapat menyebabkan kista, bahkan tumor dan kanker rahim.
Namun, anggapan tersebut hanyalah mitos. Tidak ada hubungan antara proses menstruasi dan air es, karena menstruasi berhubungan dengan hormon tubuh yaitu estrogen.
Menstruasi adalah proses luruhnya dinding rahim karena tidak adanya pembuahan. Sakit dan tidaknya, atau banyak dan sedikitnya darah yang keluar pada proses ini dipengaruhi oleh hormon dan faktor psikologis.  Air es atau air dingin tidak memiliki efek apapun saat menstruasi. Selama seorang perempuan tidak merasakan sakit atau perut kembung saat menstruasi, maka minum air es sah-sah saja.

            3.    Mitos : Tidak boleh keramas saat menstruasi


Tujuan keramas untuk menjaga kebersihan rambut dan kepala Anda. Terbayang bagaimana lepeknya rambut Anda selama menstruasi karena tidak boleh mencuci rambut? Sedangkan saat menstruasi, Anda harus lebih ekstra menjaga kebersihan tubuhnya, termasuk rambut. Bahkan mencuci rambut saat menstruasi justru dapat membuat Anda lebih percaya diri karena merasa bersih dan wangi.

4.  Mitos : Saat menstruasi tidak boleh berenang 


Tidak boleh berenang saat menstruasi! Pernyataan ini pastilah sering Anda dengar dari ibu, nenek, atau pun teman-teman Anda. Sebenarnya apakah yang menyebabkan kita tidak boleh berenang? Apakah darah akan keluar jika kita berenang saat menstruasi?
Ternyata tidak, meskipun darah yang keluar sedang deras-derasnya. Kenapa? Dalam buku Book of Truths yang diterbitkan oleh Koteks, merek pembalut wanita, disebutkan bahwa pembuluh darah cenderung akan menutup atau mengerut ketika bersentuhan dengan air. Misalnya saat berenang, menyelam, berjalan di air, atau di kolam bergelombang. Jika Anda sedang ingin berenang saat menstruasi, tetaplah memakai pembalut. Berenang dengan menggunakan tampon atau pembalut tidak akan berpengaruh pada kesehatan. Pastikan untuk mengganti tampon dan pembalut setiap 4 jam sekali. Sebelum turun ke kolam renang, pastikan Anda sudah memakai pembalut yang baru.
Meskipun begitu, Anda memang disarankan untuk tidak terlalu lama berada di dalam air, karena belum tentu air yang digunakan untuk beraktivitas itu bebas kuman. Kuman bisa jadi bersarang di pembalut dan bisa menyebabkan infeksi. Selain itu, kalau perut kita terasa kram, sebaiknya segera hentikan kegiatan ini.

1.           5. Mitos : Jika saat menstruasi selalu merasakan nyeri perut, itu menandakan ada penyakit kista


Nyeri perut bawah yang dirasakan saat menstruas adalahi normal terjadi pada setiap perempuan dengan perbedaan rasa nyeri (ringan sampai berat) tergantung dari kesehatan fisik dan psikis saat itu (keletihan, emosi tidak stabil, daya tahan tubuh). Biasanya rasa nyeri terjadi tidak lebih dari 3 hari dan sifat nyeri akan berkurang seiring dengan berkurangnya darah menstruasi yang keluar. Saat ini, gejala dari penyakit kista tidak jelas, sebagai antisipasinya, jika nyeri menstruasi terasa hebat bahkan tidak tertahankan (pingsan), nyeri dirasakan lebih dari 3 hari bahkan jumlah darah menstruasi terasa banyak terus tiap harinya, terjadi terus menerus setiap siklus menstruasi (3-6 bulan berturut-turut), , segeralah berkonsultasi ke dokter untuk memastikan penyebabnya, namun belum tentu itu adalah kista.

6. Mitos : Menggaruk kulit saat haid picu stretch mark



Menurut dr M. Nurhadi Rahman, SpOG, spesialis kebidanan dan kandungan dari RSUP Sardjito dan RS JIH Yogyakarta, informasi yang menyebutkan bahwa menggaruk kulit saat haid bisa memicu munculnya strech mark sama sekali tidak benar.
"          "Garuk-garuk saat haid bikin kulit strech mark? Tidak kok, itu cuma mitos," ujar         dokter yang dulu pernah menjabat sebagai Ketua Perkumpulan Obstetri dan              Ginekologi Indonesia (POGI) Muda di tahun 2010-2011.






"           SUMBER :
     http://female.kompas.com/read/2010/01/19/16322792/Bolehkah.Berenang.Saat.Datang.Bulan