Nama : Rose Iman Sari
Kelas : 3EA17
NPM : 16211462
KEPRIBADIAN
DAN GAYA HIDUP
Kepribadian dan gaya hidup
adalah naluri alamiah yang merupakan atribut atau sifat-sifat yang berada pada
sifat manusia, bagaimana cara manusia berfikir, faktor lingkungan sebagai
sebuah objek pengaruh dalam menentukan pola berfikir manusia, dan juga faktor
pendapatan yang membentuk manusia pada pola-pola konsumerisme. Cara berfikir
manusia adalah sebuah ideologi atau gagasan yang bersifat idealistis yang
dimiliki setiap manusia secara alamiah untuk menentukan suatu pola terarah dan
memiliki sikap dalam menentukan banyak hal, hal inilah yang menjadi indikator
bagi para pemasar, bagaimana mereka menganalisa sebuah pemikiran masyarakat
agar mau membeli produk mereka.
A. Kepribadian
dan Perilaku Konsumen
Kepribadian
Kepribadian
merupakan ciri watak seorang individu yang konsisten yang mendasari perilaku
individu. Kepribadian sendiri meliputi kebiasaan, sikap, dan sifat lain yang
kas dimiliki seseorang. Tapi kepribadian berkembang jika adanya hubungan dengan
orang lain. Dasar pokok dari perilaku seseorang adalah faktor biologis dan
psikologisnya. Kepribadian sendiri memiliki banyak segi dan salah satunya
adalah self atau diri pribadi atau citra pribadi. Mungkin saja konsep diri
actual individu tersebut (bagaimana dia memandang dirinya) berbeda dengan
konsep diri idealnya (bagaimana ia ingin memandang dirinya) dan konsep diri
orang lain (bagaimana dia mengganggap orang lain memandang dirinya). Keputusan
membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur
hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri
pembeli.
Perilaku Konsumen
Menurut John C. Mowen dan Michael
Minor mendefinisikan perilaku konsumen sebagai studi tentang unit pembelian (buying
unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi berbagai
produk,jasa dan pengalaman serta ide-ide.
Menurut Lamb, Hair dan Mc.Daniel
menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah proses seorang pelanggan dalam
membuat keputusan untuk membeli, menggunakan serta mengkonsumsi barang-barang
dan jasa yang dibeli, juga termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian dan penggunaan produk.(Rangkuti,2002:91)
Menurut Engel, Blackwell dan
Miniard, menyatakan bahwa perilaku konsumen adalahtindakan yang langsung
terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa
termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.
Perilaku konsumen dapat disarikan
dari semua definisi diatas sebagai studi tentang proses pengambilan keputusan
oleh konsumen dalam memilih, membeli,memakai serta memanfaatkan
produk,jasa,gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan
hasrat konsumen.
1. Konsumen adalah raja
Ia memiliki kemampuan penuh untuk
menyaring semua upaya untuk mempengaruhi, dengan hasil bahwa semua yang
dilakukan oleh perusahaan harus disesuaikan dengan motivasi dan perilaku
konsumen.
2. Motivasi dan perilaku
konsumen dapat dipahami melalui penelitian
Hal-hal yang berkaitan dengan
motivasi dan perilaku dapat diketahui melalui penelitian, sehingga penelitian
ini dipakai sebagai acuan dalam membuat program pemasaran, perencanaan
periklanan, perencanaan promosi sehingga hal-hal yang terjadi pada masa yang akan
datang dapat diprediksi.
B. Karakteristik
Pribadi yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
1. Faktor-faktor Budaya
a. Budaya : Serangkaian nilai, persepsi, keinginan, dan perilaku dasar yang dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan instansi penting lain.
b. Sub-budaya : kelompok orang yang memiliki sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang serupa.
c. Kelas Sosial : Pembagian kelompok masyarakat yang relatif permanen dan relatif teratur dimana anggota memiliki nilai, minat dan perilaku yang serupa.
2. Faktor-faktor Sosial
a. Kelompok : Dua atau lebih sekelompok orang yang berinteraksi untuk memenuhi tujuan individu atau tujuan bersama.
b. Keluarga.
c. Peran dan Status. ( Peran terdiri dari sejumlah aktivitas yang diharapkan untuk dilakukan menurut orang-orang di sekitarnya, Tiap peran membawa status yang mengambarkan penghargaan umum terhadap peran tersebut oleh masyarakat.
3. Faktor-faktor Pribadi
a. Umur dan Tata Siklus Hidup,
b. Pekerjaan.
c. Situasi Ekonomi.
d. Gaya Hidup : Pola hidup seseorang yang tergambarkan pada aktivitas, interest, dan opinion ( AIO ) orang tersebut.
e. Kepribadian dan Konsep Diri. ( Kepribadian, sikologis yang membedakan seseorang yang menghasilkan tanggapan secara konsisten dan terus-menerus terhadap lingkungan. Konsep Diri, adalah kepemilikan seseorang dapat menyumbang dan mencerminkan ke identitas diri mereka ).
4. Faktor-faktor Psikologis
a. Motivasi, kebutuhan yang mendorong seseorang secara kuat mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut.
b. Persepsi, Proses menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti tentang dunia.
c. Pembelajaran, perubahan perilaku seseorang karena pengalaman.
d. Keyakinan dan Sikap, ( keyakinan = pemikiran deskriptif yang dipertahankan seseorang mengenai sesuatu. Sikap merupakan evaluasi, perasaan dan kecenderungan yang konsisten atas suka atau tidak seseorang terhadap suatu obyek atau ide ).
a. Budaya : Serangkaian nilai, persepsi, keinginan, dan perilaku dasar yang dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan instansi penting lain.
b. Sub-budaya : kelompok orang yang memiliki sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang serupa.
c. Kelas Sosial : Pembagian kelompok masyarakat yang relatif permanen dan relatif teratur dimana anggota memiliki nilai, minat dan perilaku yang serupa.
2. Faktor-faktor Sosial
a. Kelompok : Dua atau lebih sekelompok orang yang berinteraksi untuk memenuhi tujuan individu atau tujuan bersama.
b. Keluarga.
c. Peran dan Status. ( Peran terdiri dari sejumlah aktivitas yang diharapkan untuk dilakukan menurut orang-orang di sekitarnya, Tiap peran membawa status yang mengambarkan penghargaan umum terhadap peran tersebut oleh masyarakat.
3. Faktor-faktor Pribadi
a. Umur dan Tata Siklus Hidup,
b. Pekerjaan.
c. Situasi Ekonomi.
d. Gaya Hidup : Pola hidup seseorang yang tergambarkan pada aktivitas, interest, dan opinion ( AIO ) orang tersebut.
e. Kepribadian dan Konsep Diri. ( Kepribadian, sikologis yang membedakan seseorang yang menghasilkan tanggapan secara konsisten dan terus-menerus terhadap lingkungan. Konsep Diri, adalah kepemilikan seseorang dapat menyumbang dan mencerminkan ke identitas diri mereka ).
4. Faktor-faktor Psikologis
a. Motivasi, kebutuhan yang mendorong seseorang secara kuat mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut.
b. Persepsi, Proses menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti tentang dunia.
c. Pembelajaran, perubahan perilaku seseorang karena pengalaman.
d. Keyakinan dan Sikap, ( keyakinan = pemikiran deskriptif yang dipertahankan seseorang mengenai sesuatu. Sikap merupakan evaluasi, perasaan dan kecenderungan yang konsisten atas suka atau tidak seseorang terhadap suatu obyek atau ide ).
C. TEORI KEPRIBADIAN
1. Teori Kepribadian Freud
Teori ini menyatakan bahwa kebutuhan
yang tidak disadari (unconscious needs) atau dorongan dari dalam manusia
(drive), seperti dorongan seks, dan kebutuhan biologis adalah inti dari
motivasi dan kepribadian manusia. Teori Freud dibagi menjadi 3 unsur aspek,
yaitu:
·
Id
Id adalah aspek biologis dalam diri
manusia yang ada sejak lahir, yang mendorong munculnya kebutuhan
fisiologis seperti rasa lapar, haus, dan nafsu seks. Freud berpendapat bahwa,
Id akan mendorong manusia melakukan hal apa saja untuk memenuhi kebutuhan
fisiologisnya tanpa memperhatikan konsekuensi dari perilakunya.
·
Superego
Superego adalah aspek psikologis
pada diri manusia yang mengambarkan sifat manusia untuk tunduk dan patuh pada
norma-norma sosial, etika, dan nilai-nilai masyarakat. Superego menyebabkan
manusia memperhatikan apa yang baik atau apa yang buruk bagi suatu masyarakat,
dan perilakunya disesuaikan dengan apa yang baik menurut lingkungan sosialnya.
·
Ego
Ego merupakan unsur yang bisa
disadari dan dikontrol oleh manusia. Ego berfungsi sebagai penengah antara Id
dan Superego, karena Ego berusaha menyeimbangkan apa yang ingin dipenuhi Id dan apa yang dituntut oleh Superego.
2. Teori Kepribadian Neo Freud
Teori ini berbeda dengan teori
kepribadian Freud, teori ini menyatakan lingkungan sosial berpengaruh dalam
pembentukan kepribadian manusia bukan insting manusia. Dan motivasi berperilaku
diarahkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
·
Albert
Adler
Berpendapat bahwa manusia berusaha
mencapai barbagai tujuan rasional yang disebut gaya hidup.
·
Sulivan
Berpendapat bahwa manusia terus
membina hubungan dengan manusia lainnya untuk memperoleh manfaat dari hubungan
tersebut.
·
Horney
Berpendapat bahwa kepribadian
manusia terdiri dari 3 kategori, yaitu: Compliant, Aggressive, Detached.
- Compliant
Kepribadian dicirikan adanya
ketergantungan seseorang kepada orang lain. Menginginkan orang lain agar
menyayangi, menghargai, dan membutuhkannya.
- Aggressive
Kepribadian yang dicirikan adanya
motivasi untuk memperoleh kekuasaan.
- Detached
Kepribadian yang dicirikan selalu
ingin bebas, mandiri, mengandalkan diri sendiri, dan ingin bebas dari
kewajibannya.
3. Teori Ciri (Trait Theory)
Trait adalah sifat atau
karakteristik yang membedakan antara satu individu dengan yang lain, yang
bersifat permanen dan konsisten walaupun dalam berbagai situasi. Teori trait
merupakan teori kepribadian yang didasari oleh beberapa asumsi, yaitu:
* Trait merupakan pola konsisten
dari pikiran, perasaan, atau tindakan yang
membedakan seseorang dari yang lain,
sehingga:
- Trait relatif stabil dari waktu ke
waktu.
- Trait konsisten dari situasi
ke situasi.
* Trait merupakan kecenderungan
dasar yang menetap selama kehidupan, namun karakteristik tingkah laku dapat
berubah karena:
- Ada
proses adaptif.
- Adanya
perbedaan kekuatan dan kombinasi dari trait yang ada.
D. DIMENSI KEPRIBADIAN
1. Ekstraversi
Suatu dimensi kepribadian yang
mencirikan seseorang yang senang
bergaul, banyak bicara dan juga tegas.
2. Sifat
Menyenangkan
Suatu dimensi kepribadian yang
mencirikan seseorang yang baik hati,
kooperatif, dan dapat dipercayai.
3. Sifat
Mendengarkan Kata Hati
Suatu dimensi kepribadian yang
mencirikan seseorang yang
bertanggung jawab, dapat diandalkan, tekun, dan
berorientasi prestasi.
4. Kemantapan
Emosional
Suatu dimensi kepribadian yang
mencirikan seseorang yang tenang,
bergairah, terjamin (positif), lawan tegang,
gelisah, murung, dan tak
kokoh (negatif).
5. Keterbukaan
Terhadap Pengalaman
Suatu dimensi kepribadian yang
mencirikan seseorang yang imajinatif,
secara artistic peka dan intelektual.
E. Gaya
Hidup
Gaya
hidup menurut Kotler (2002, p. 192) adalah pola hidup seseorang di dunia
yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup
menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan
lingkungannya.Gaya hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam beraksi dan
berinteraksi di dunia. Secara umum dapat diartikan sebagai suatu gaya hidup
yang dikenali dengan bagaimana orang menghabiskan waktunya (aktivitas), apa
yang penting orang pertimbangkan pada lingkungan (minat), dan apa yang orang
pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitar (opini). Gaya hidup adalah
perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opini khususnya
yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan status sosialnya.
Plummer
(1983) gaya hidup adalah cara hidup individu yang di identifikasikan oleh
bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap
penting dalam hidupnya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang
dunia sekitarnya. Adler (dalam Hall & Lindzey, 1985) menyatakan bahwa gaya
hidup adalah hal yang paling berpengaruh pada sikap dan perilaku seseorang
dalam hubungannya dengan 3 hal utama dalam kehidupan yaitu pekerjaan,
persahabatan, dan cinta sedangkan Sarwono (1989) menyatakan bahwa salah satu
faktor yang mempengaruhi gaya hidup adalah konsep diri.
Gaya hidup menggambarkan
“keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya (Kottler
dalam Sakinah,2002). Menurut Susanto (dalam Nugrahani,2003) gaya hidup adalah
perpaduan antara kebutuhan ekspresi diri dan harapan kelompok terhadap
seseorang dalam bertindak berdasarkan pada norma yang berlaku. Oleh karena itu
banyak diketahui macam gaya hidup yang berkembang di masyarakat sekarang
misalnya gaya hidup hedonis, gaya hidup metropolis, gaya hidup global dan lain
sebagainya.
Menurut Lisnawati (2001) gaya hidup sehat menggambarkan
pola perilaku sehari-hari yang mengarah pada upaya memelihara kondisi
fisikfisik, mental dan social berada dalam keadaan positif. Gaya hidup sehat
meliputi kebiasaan tidur, makan, pengendalian berat badan, tidak merokok atau
minum-minuman beralkohol, berolahraga secara teratur dan terampil dalam
mengelola stres yang dialami. Sejalan dengan pendapat Lisnawati, Notoatmojo
(2005) menyebutkan bahwa perilaku sehat (healthy behavior) adalah
perilaku-perilaku atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan upaya
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan. Untuk mencapai gaya hidup yang sehat
diperlukan pertahanan yang baik dengan menghindari kelebihan dan kekurangan
yang menyebabkan ketidakseimbangan yang menurunkan kekebalan dan semua yang
mendatangkan penyakit (Hardinger dan Shryock, 2001).
Jadi
pada kesimpulannya, gaya hidup adalah suatu pola atau cara individu
mengekspresikan atau mengaktualisasikan, cita-cita, kebiasaan / hobby, opini,
dsb dengan lingkungannya melalui cara yang unik, yang menyimbolkan status dan
peranan individu bagi linkungannya. Gaya hidup dapat dijadikan jendela dari
kepribadian masing-masing invidu.Setiap individu berhak dan bebas memilih gaya
hidup mana yang dijalaninya, baik itu gaya hidup mewah (glamour), gaya
hidup hedonis, gaya hidup punk, gaya hidup sehat, gaya hidup sederhana, dsb.
F. NILAI
DAN GAYA HIDUP
Nilai dan Gaya hidup dalam perilaku konsumen sangat
berkaitan erat dalam kaidah-kaidah menganalisa Perilaku Konsumen serta
relevansinya dengan strategi market dalam membentuk sebuah konsumen yang kuat
dengan produsennya. Produsen tentu memiliki standar prosedur dalam menguasai
pasar, tentunya apabila ingin memperoleh dan mendapatkan hati di para konsumen,
hal-hal yang berkaitan dengan ini yaitu melakukan riset pemasaran, agar
memperoleh hasil yang maksimal dalam proses penjualan.
G.
Menggunakan Karakteristik Gaya Hidup dalam Strategi Pemasaran
Penggunaan karakteristik gaya hidup dalam
strategi pemasaran:
1. Pemasar dapat menggunakan gaya hidup
konsumen untuk melakukan segmentasi pasar sasaran.
2. Pemahaman gaya hidup konsumen juga
membantu dalam memposisikan produk di pasar dengan menggunakan iklan.
3. Jika gaya hidup telah diketahui, maka
pemasar dapat menempatkan iklan produknya pada media-media yang cocok.
4. Dengan mengetahui gaya hidup konsumen
berarti pemasar bisa mengembangkan produk sesuai dengan gaya hidup mereka.
SUMBER :
http://saputro64.blogspot.com/2013/01/pengaruh-kepribadian-nilai-dan-gaya.html
0 komentar:
Posting Komentar