Nama : Rose Iman Sari
Kelas : 3EA17
NPM : 16211462
SAP 7
PEMBELAJARAN KONSUMEN
A. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran
mengandung makna adanya kegiatan mengajar dan belajar, di mana pihak yang
mengajar adalah guru dan yang belajar adalah siswa yang berorientasi pada
kegiatan mengajarkan materi yang berorientasi pada pengembangan pengetahuan,
sikap, dan keterampilan siswa sebagai sasaran pembelajaran. Dalam proses
pembelajaran akan mencakup berbagai komponen lainnya, seperti media, kurikulum,
dan fasilitas pembelajaran.
B. Teori Pembelajaran
Teori
Behavioristik, mendefinisikan pembelajaran sebagai usaha guru membentuk tingkah
laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan (stimulus). Agar terjadi
hubungan stimulus dan respon (tingkah laku yang diinginkan) perlu latihan, dan
setiap latihan yang berhasil harus diberi hadiah dan atau reinforcement
(penguatan).
Teori Kognitif, menjelaskan pengertian pembelajaran sebagai cara guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir agar dapat mengenal dan memahami apa yang sedang dipelajari.
Teori Gestalt, menguraikan bahwa pembelajaran merupakan usaha guru untuk memberikan materi pembelajaran sedemikian rupa, sehingga siswa lebih mudah mengorganisirnya (mengaturnya) menjadi suatu gestalt (pola bermakna).
Teori Humanistik, menjelaskan bahwa pembelajaran adalah memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Arikunto (1993: 12) mengemukakan “pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajar”. Lebih lanjut Arikunto (1993: 4) mengemukakan bahwa “pembelajaran adalah bantuan pendidikan kepada anak didik agar mencapai kedewasaan di bidang pengetahuan, keterampilan dan sikap”.
C. Teori Pembelajaran
1) Ilustrasi dari classical
conditioning(membiasakan)
-
Pavlov àeksperimen terhadap anjing
- Membiasakan sesuatu kepada
konsumen sehingga ada
stimulus
2) Ilustrasi dari instrumental
conditioning(belajar dari kesalahan)
- Jika suatu stimulus yang diberikan
mendapat respon negative atas pengalamannya dimasa lalu maka konsumen tidak
akan menerima stimulus tersebut untuk masa akan datang (belajar dari kesalahan)
3) Ilustrasi dari cognitive learning
- konsumen
berprilaku menyelesaikan masalah
- Masalah tersebut diselesaikan
dengan cara mencari informasi berbagai produk yang mungkin
menyelesaikan masalah yang di hadapi.
4) Ilustrasi pembelajaran pasif
- penerapannya pada media sebagai
sarana memasang iklan (produk dengan tingkat keterlibatan rendah.
- Sebaiknya iklan menampilkan sisi
lain tidak bersifat informasional tetapi berupa symbol-simbol dan penimbulan
kesan dalam penyampaian pesan terhadap konsumen.
D. Relevansi Pengaruh Perilaku dan Cognitive Learning
pada Pemasaran
Pendekatan
perilaku mungkin akan sangat cocok untuk kondisi yang aktivitas kognitifnya
(pengenalan masalah, pencarian informasi yang ekstensif, evaluasi alternatif,
mengambil keputusan dan mengevaluais keputusan pembelian) adalah minimal.
Pendekatan perilaku akan cocok untuk konsumen yang tidak begitu terlibat dalam
pembelian produk. Mungkin mereka akan merasa membuang-buang waktu untuk mencari
infomasi yang berhubungan dengan pembelian pasta gigi, sabun mandi, dan
lain-lain.
E. Loyalitas Konsumen
Loyalitas
konsumen adalah kesetiaan konsumen yang dipresentasjikan dalam pembelian yang
konsisten terhadap produk atau jasa sepanjang waktu dan ada sikap yang baik untuk
merekomendasikan orang lain untuk membeli produk. Indikasi loyalitas yang sesunggunhnya
diperlukan suatu pengukuran terhadap sikap yang dikombinasikan dengan pengukuran
terhadap perilaku.
Kesetiaan konsumen tidak terbentuk dalam waktu singkat
tetapi melalui proses belajar dan berdasarkan hasil pengalaman dari konsumen
itu sendiri dari pembelian konsisten sepanjang waktu. Bila yang didapat sudah
sesuai dengan harapan, maka proses pembelian ini terus berulang. Hal ini dapat
dikatakan bahwa telah timbul kesetiaan konsumen. Bila dari pengalamannya,
konsumen tidak mendapatkan merek yang memuaskan maka ia tidak akan berhenti
untuk mencoba merek-merek lain sampai ia mendapatkan produk atau jasa yang
memenuhi kriteria yang mereka tetapkan. Loyalitas merupakan besarnya konsumsi
dan frekuensi pembelian dilakukan oleh seorang konsumen terhadap suatu
perusahaan. Dan mereka berhasil menemukan bahwa kualitas keterhubungan yang
terdiri dari kepuasan, kepercayaan dan komitmen mempunyai hubungan yang positif
dengan loyalitas.
Loyalitas memberi pengertian yang sama atas loyalitas
merek dan loyalitas pelanggan. Memang benar bahwa loyalitas merek mencerminkan
loyalitas pelanggan terhadap merek tertentu, tetapi apabila pelanggan
dimengerti sama dengan konsumen, maka loyalitas konsumen lebih luas cakupannya
daripada loyalitas merek karena loyalitas konsumen mencakup loyalitas terhadap
merek. Loyalitas adalah tentang presentase dari orang yang pernah membeli dalam
kerengka waktu tertentu dan melakukan pembelian ulang sejak pembelian yang
pertama.
F. Pembelajaran Vicarious
Pembelajaran
Vicarious (Pencontohan) menyangkut pembelajaran melalui observasi, yang
memadukan aspekaspek dari
teori pembelajaran kognitif dan perilaku. Pembelajaran Vicarious merujuk pada suatu
proses yang berusaha
mengubah perilaku dengan meminta individu mengamati tindakan orang lain.
SUMBER :
0 komentar:
Posting Komentar