Nama : Rose Iman Sari
Kelas : 3EA17
NPM : 16211462
KEPUTUSAN
PEMBELIAN KONSUMEN
A. Pengambilan Keputusan sebagai Pemecahan
Masalah
Pengambilan keputusan (desicion making)
adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil
setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum
pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat
keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama,
menyusn alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang
terbaik.
Pemecahan
masalah berarti tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan akibat
buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya. Pentingnya pemecahan masalah
bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi pada konsekuensinya. Keputusan
adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan. Pengambilan keputusan adalah
tindakan memilih strategi atau aksi yg manajer yakini akan memberikan solusi
terbaik atas masalah tersebut.
B. Elemen
Pemecahan Masalah
Elemen-elemen dari proses pemecahan
masalah:
- Masalah
- Desired state (keadaan yang diharapkan)
- Current state (keadaan saat ini)
- Pemecah masalah/manajer
- Adanya solusi alternatif dalam memecahkan masalah
- Solusi.
- Masalah
- Desired state (keadaan yang diharapkan)
- Current state (keadaan saat ini)
- Pemecah masalah/manajer
- Adanya solusi alternatif dalam memecahkan masalah
- Solusi.
C. Proses
Pemecahan Masalah dalam Keputusan Pembelian
Langkah-langkah dalam pemecahan masalah menurut Karl
Albrecht:
1).Ekspansi atau Fase Divergen
a).Menemukan Masalah
b).Merumuskan Masalah
c).Mencari Pilihan-pilihan atau alternatif,
2).Penyelesaian atau Fase Konvergen
a).Mengambil Keputusan
b).Mengambil Tindakan
c).Mengevaluasi Hasil
1).Ekspansi atau Fase Divergen
a).Menemukan Masalah
b).Merumuskan Masalah
c).Mencari Pilihan-pilihan atau alternatif,
2).Penyelesaian atau Fase Konvergen
a).Mengambil Keputusan
b).Mengambil Tindakan
c).Mengevaluasi Hasil
D. Implikasi
pada Strategi Pemasaran
Prilaku
konsumen akhir dan implikasi strategi pemasaran
Penetapan strategi akan tergantung
pada bagaimana proses keputusan di lakukan oleh pembeli. Implikasi strategi
perilaku konsumen akhir akan dapat di lihat apakah konsumen mengambil keputusan
pembelian dalam situasi yang komplek, atas dasar kebiasaan ,atau karena tidak
banyak membutuhkan pertimbangan khusus untuk melakukan pembelian.
Proses
pengambilan dalam situasi yang komplek pada umumnya akan menganut pola yang di
sajikan seperti contohdi bawah ini:
• Kebutuhani
• Pemrosesan informasi oleh konsumen
• Kebutuhan
• Pemrosesan informasi oleh konsumen
• Kebutuhani
• Pemrosesan informasi oleh konsumen
• Kebutuhan
• Pemrosesan informasi oleh konsumen
Semua ini
saling berhubungan sebagai pengambilan keputusan. Munculnya kebutuhan akan
suatu produk dapat di sebabkan faktor demografis, psikografis, atau factor
lingkungan ekternal lainnya.
Adanya
kebutuhan yang belum terpenuhi akan mendorong seseorang untuk mencari informasi
dan lebih tanggap terhadap rangsangan atau stimuli yang berkaitan dengan
pemenuhan keutuhan itu. Hal itu dapat bersumber dari iklan, teman, salesman,
dan sebagainya. Informasi baru yang di peroleh calon konsumen mungkin saja
merubah sikap terhadap merek produk tertentu atau mungkin juga menjadikan
konsumen tersebut sadar terhadap adanya berbagai pilihan produk.
Konsumen akan
melakukan evaluasi terhadap berbagai merek produk yang di peroleh selama proses
pencarian informasi. Merek produk di evaluasi atas dasar berbagai kriteria
dalam upaya pemenuhan kebutuhan.
Perilaku pasca
pembelian adalah merupahkan proses evaluasi setelah seorang konsumen
mempelajari dan mengetahui lebih dalam tentang produk yang di beli. Tiga
kemungkinan hasil evaluasi pasca pembelian: kepuasan, ketidak puasan, dan
pertentangan (dissonance). Indicator adanya kepuasan atau ketidakpuasan
konsumen dapat di lihat dari tingkat pembelian ulang terhadap produk
perusahaan. Konsumen cenderung melakukan pembelian ulang apabila ia mendapat
kepuasan atas produk yang dibeli dan sebaliknya. Sedang dissonance adalah
penerimaan informasi yang negative atau terhadap bertentangan terhadap merek
produk yang sudah di beli. Sering informasi tersebut berakibat timbulnya
keraguan terhadap produk setelah pembelian. Misalkan seorang konsumen baru saja
membeli sebuah laser disc merek tertentu. Sesaat setelah pembelian, ia
menerimah informasi dari seorang teman yang mengatakan bahwa merek laser disc
yang di beli sering mengalami kerusakan teknis seperti halnya yang di miliki
teman tersebut. Dalam kondisi semacam itu, secara alami konsumen yang baru saja
membeli laser disc akan merasa mengambil keputusan yang salah. Banyak konsumen
mencoba mengurangi dissonance dengan cara melupakan informasi yang di peroleh
atau secara selektif menginterpretasikan sehingga tidak menimbulkan konflik
dengan keputusan pembelian yang telah di lakukan. Fungsi strategi pemasaran
dalam hal ini adalah mengurangi perasaan bertentangan atau dissonance dengan
cara memperkuat kembali alasan pembelian produk yang telah dilakukan
sebelumnya. Kalau demikian halnya, maka apa yang dapat dilakukan oleh seorang
pemasar untuk mengurangi dissonance:
1. Memberikan garansi yang memadai dan
meyakinkan terhadap pelayanan purna jual yang baik
2. Mengiklankan kualitas produk yang
dapat di percaya untuk menambah keyakinan pembelian sebelumnya.
3. Menindak lanjuti pembelian dengan
cara melakukan kontak langsung untuk memastikan bahwa konsumen memahami tentang
penggunaan produk.
Segmentasi
pasar
Studi tentang proses keputusan pembelian di lakukan dapat dipergunakan untuk menetukan segmen pasar dan pada akhirnya target pasar yang akan di layani dengan produk dengan produk perusahaan. Sebagai contoh, dalam pembelian kamera, informasi yang di peroleh mungkin dapat di pergunakan untuk membagi pasar kamera berkualitas ke dalam dua segmen: feature-oriented segment, dan self confidence, quality-oriented segment.
Studi tentang proses keputusan pembelian di lakukan dapat dipergunakan untuk menetukan segmen pasar dan pada akhirnya target pasar yang akan di layani dengan produk dengan produk perusahaan. Sebagai contoh, dalam pembelian kamera, informasi yang di peroleh mungkin dapat di pergunakan untuk membagi pasar kamera berkualitas ke dalam dua segmen: feature-oriented segment, dan self confidence, quality-oriented segment.
1. Pengembangan produk
Pemahaman terhadap kebutuhan konsumen akan berpengaruh terhadap proses pengembangan produk.
Pemahaman terhadap kebutuhan konsumen akan berpengaruh terhadap proses pengembangan produk.
2. Penempatan posisi produk dalam
persaingan
Pemahaman terhadap proses keputusan pembelian yang kompleks juga akan menentukan ketepatan pemasar untuk memilih dan menempatkan posisi produk dalam persaingan.
Pemahaman terhadap proses keputusan pembelian yang kompleks juga akan menentukan ketepatan pemasar untuk memilih dan menempatkan posisi produk dalam persaingan.
E. Penutup
Pemecahan
masalah konsumen tidak selamanya berakhir dengan sebuah pembelian. Seorang
konsumen dapat menundanya atau bahkan tidak melakukan pembelian sama sekali.
Konsumen menunda pilihan mereka ketika pilihan yang tersedia tidak memuaskan.
Setelah melakukan pembelian, konsumen sering kali berfikir dua kali dan membayangkan bahwa mereka telah melakukan pilihan yang tepat. Hasil dari ketegangan ini disebut kejanggalan – perasaan ketidak pastian tentang betul tidaknya keputusan yang telah dibuat. Hal ini dapat membuat konsumen mencari informasi tambahan untuk memberikan keyakinan pada mereka bahwa produk yang mereka beli tersebut telah benar dan mengurangi ketegangan yang ada.
Setelah melakukan pembelian, konsumen sering kali berfikir dua kali dan membayangkan bahwa mereka telah melakukan pilihan yang tepat. Hasil dari ketegangan ini disebut kejanggalan – perasaan ketidak pastian tentang betul tidaknya keputusan yang telah dibuat. Hal ini dapat membuat konsumen mencari informasi tambahan untuk memberikan keyakinan pada mereka bahwa produk yang mereka beli tersebut telah benar dan mengurangi ketegangan yang ada.
SUMBER :
0 komentar:
Posting Komentar