Nama : Rose Iman Sari
Kelas : 3EA17
NPM : 16211462
KELAS
SOSIAL dan KELOMPOK STATUS
A. Perbedaan antara Kelas Sosial dengan
Status Sosial
KELAS SOSIAL
Kelas sosial adalah
stratifikasi sosial menurut ekonomi (menurut Barger). Ekonomi dalam hal ini
cukup luas yaitu meliputi juga sisi pendidikan dan pekerjaan karena pendidikan
dan pekerjaan seseorang pada zaman sekarang sangat mempengaruhi kekayaan / perekonomian
individu.
STATUS SOSIAL
Status sosial adalah
sekumpulan hak dan kewajian yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya
(menurut Ralph Linton). Orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan
ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang
yang status sosialnya rendah.
B. Pemilikan
Pemilikan adalah tata cara yang
digunakan oleh seseorang untuk mendapatkan manfaat yang dihasilkan oleh jasa
atau barang tertentu.
C. Dinamika Kelas Sosial
Prilaku kelas sosial
dinamis karena mencerminkan lingkungan yang berubah. Dinamika kelas sosial
mencerminkan perbedaan kelas antara kelas middle-up and middle-down.
D. Social Mobility dan Konsekuensinya
terhadap Market
Mobilitas
adalah suatu gerak dalam struktur sosial,yaitu pola tertentu yang
mengatur suatu organisasi suatu kelompok sosial.
Tipe
gerak sosial ada 2,yaitu;
1).
Gerak sosial vertikal
Gerak
sosial vertikal adalah suatu perpindahan individu atau objek sosial dari suatu kedudukan
sosial ke kedudukan lainnya yang tidak sederajat.
Sesuai
dengan arahnya,gerak sosial vertikal ada 2 macam, yaitu:
a) Gerak sosial vertikal naik
Terdapat
dua bentuk utam,yaitu;
·
Masuknya individu ang mempunyai kedudukan rendah ke dalam kedudukan yang lebih tinggi
·
Pembentukan suatu kelompok baru,yang kemudian ditempatkan pada derajat yang
lebih tinggi
b) Gerak sosial vertikal turun
Terdapat
dua bentu utama,yaitu;
·
Turunnya keddudukan individu ke kedudukan yang lebih rendah derajatnya
· Turunnya
derajat kelompok individu yang dapat berupa disentegrasi kelompok sebagai suatu
kesatuan
2).
Gerak Sosial Horizontal
Gerak
sosial horizontal ialah suatu perpindahan individu atau objek sosial dari suatu
kedudukan sosial ke kedudukan lainnya yang sederajat.
Konsekuensinya terhadap Market
:
Mobilitas sosial sendiri memiliki
arti yaitu perbedaan status sosial. Perbedaan status sosial antara seseorang
dapat mempengaruhi prilaku seseorang dalam membeli. Apabila mobilitas sosial
seseorang lebih tinggi maka secara otomatis orang tersebut akan
mempunyai prilaku pembelian yang lebih konsumtif, dan begitu sebaliknya jika
seseorang berada pada tingkat moilitas sosial yang rendah, maka orang tersebut
tingkat konsumsinya akan mengalami penurunan.Kasus tersebut sesuai dengan teori
yang diungkapkan oleh Abraham H Maslow,yaitu Teori Kebutuhan Maslow.
E. Klasifikasi Geodemografi dan Manfaatnya
bagi Pemasar
Klasifikasi geodemografi merupakan gabungan antara demografi dan
geografi. Yang termasuk dalam demografi itu sendiri
terdiri atas industri, perusahaan, dan lokasi. sedangkan geografi
terdiri atas region, ukuran kota, tingkat pendapatan dan iklim. pemanfaatannya
itu sendiri bagi pemasar yaitu merupakan pada bidang industri dapat memasarkan
produk yang diproduksi dari industri tersebut, sehingga dapat memperoleh
keuntungan yang sesuai. Dalam perusahan juga sama saja pada bidang industri
tersebut. Lokasi yang strategis dapat mempengaruhi pemasaran sehingga
dalam menentukan lokasi merupakan sangat penting. Region dalam manfaatnya bagi
pemasar sebuah wilayah yang masyarakat konsumennya memakai produk yang sesuai
dengan yang dibutuhkan. ukuran kota yang terdapat pada suatu wilayah sangat
mempengaruhi manfaat bagi pemasar itu sendiri. tingkat kepadatan penduduk yang
tinggal dalam suatu wilayah berarti tingkat konsumsi suatu produk sangat besar
pada wilayah tersebut. sehingga sangat jelas bahwa tingkat kepadatan sangat
mempengaruhi dan banyak manfaatnya bagi pemasar. Iklim yang tidak mendukung
dapat membuat pemasaran tidak efektif karena akan menghambat transaksi
pemasaran. dari uaraian diatsa klasifikasi geodemografi mempunyai manfaanya
bagi pemasaran.
F. Pemasaran untuk Pangsa Kelas Sosial
Prosedur untuk pangsa
pasar mencakupi langkah-langkah berikut:
(a) Identifikasi pemakaian kelas sosial dari produk.
(b) Perbandingan variable kelas sosial untuk pemagsaan dangan variable lain (pendapatan, siklus hidup, dsb)
(c) Deskripsi karakteristik kelas sosial yang diidentifikasi di dalam target pasar.
(d) Perkembangan program pemasaran unuk memaksimumkan keefektifan bauran pemasaran yang didasarkan pada konsistensi dengan sifat kelas sosial.
(a) Identifikasi pemakaian kelas sosial dari produk.
(b) Perbandingan variable kelas sosial untuk pemagsaan dangan variable lain (pendapatan, siklus hidup, dsb)
(c) Deskripsi karakteristik kelas sosial yang diidentifikasi di dalam target pasar.
(d) Perkembangan program pemasaran unuk memaksimumkan keefektifan bauran pemasaran yang didasarkan pada konsistensi dengan sifat kelas sosial.
Pangsa pasar kelas sosial dideskripsikan dengan dua jenis variable:
(a) Informasi profil umum
(b) Informasi spesifikasi produk
Analisis pangsa pasar berdasarkan profil sosioekonomi memungkinkan seseorang pemasar mengembangkan program pemasaran yang komprehensif agar cock degan karakteristik sosioekonomi dari target pasar. Ini akan mencakupi sifat produk, strategi media, strategi kreatif, saluran distribusi, dn penetapan harga.
G. Pengenalan Kebutuhan dan Kriteria
Evaluasi
Adapun kriteria untuk mengevaluasi
produk atau jasa yang memenuhi kebutuhan konsumen yaitu:
a.
Busana
Jenis, kualitas dan gaya busana yang
dikenalkan seseorang erat berhubungan dengan kelas sosial orang bersangkutan,
seperti dideskripsikan dengan gamblang didalam konsumen. Minat besar akan mode
biasanya didapatkan di dalam kelas sosial atas, walaupun minat yang tinggi
mungkin didapatkan di antara semua kelas sosial.
Busana berfungsi juga sebagaisimbol
perbedaan kelas karena visibilitasnya yang tinggi. Ketika remaja putri minta
mendeskripsikan karakteristik gadis yang popular, maka respon yang paling kerap
di berikan adalah “berbusana baik” yaitu dihubungkan dengan karakteristik kelas
sosial.
b.
Perabotan
Rumah
Kriteria yang digunakan oleh
keluarga untuk melengkapi sebuah rumah dengan perabot berhubungan erat dengan
kelas sosial. Laumann dan House mengamati secara cermat isi dan karakteristik
dari sebuah ruang duduk, Responden modern umumnya bersikap mobile ke atas,
didalam generasi ini mereka kerap merupakan orang kaya baru. Orang kaya
tersebut mungkin mempunyai kebutuhan kuat untuk mengabsahkan status yang baru
mereka dapatkan. Namun, mereka mungkin belum diterima secara sosial oleh kelas
atas tradisional, maka berpaling pada konsumsi yang mencolok atau pamer produk
yang merupakan simbol dari kedudukan mereka.
c.
Waktu
Senggang
Pemakaian terbanyak dari fasilitas
waktu senggang komersial dan fasilitas publik yaitu kelas menengah, karena
kelas atas kerap mempunyai fasilitas mereka sendiri dan kelas bawah kerap tidak
mampu menggunakan atau tidak mempunyai kecendrungan untuk berpartisipasi di
dalamnya.
Kepala eksekutip perusahaan besar
mungkin mempunyai sedikit waktu untuk kegiatan senggang karena jam kerja mereka
yang panjang. Namun kebanyakan manajer senior menikmati pengajaran waktu
senggang secara harian. Banyak yang mengambil bagian dalam olah raga rekreasi,
yang lain melukis, bermain alat musik, memotret alam, dan keluarga dan
lain-lain.
d.
Kartu
Kredit
Penerimaan dan pemakaian kartu
kredit tampaknya berhubungan hingga jangkauan tertentu dengan kelas sosial .
slocum dan Mathews menyimpulkan bahwa kelas bawah lebih suka menggunakan kartu
kredit untuk barang tahan lamadan barang keperluan (perkakas, perabot dan
busana).berlawanan dengan kelas menengah, yang menggunakanya untuk hal-hal yang
mewah ( perjalanan, barang dan restoran).
H. Proses Pencarian
Jumlah dan jenis
pencarian yang dijalankan oleh individu bervariasi menurut kelas sosial
terendah, mempunyai sumber informasi terbatas, dan mereka kurang beruntung
dalam menyaring kesalahan informasi dan kecurangan didalam masyarakat urban
yang kompleks. Untuk mengimbanginya, konsumen kelas pekerja kerap mengandalakn
kerabat atau teman dekat untuk informasi mengenai kepuasan konsumsi. Konsumen
kelas menengah lebih percaya pada informasi yang diperoleh dari media dan
secara aktif terlibat dalam pencarian exsternal dari media tersebut. Semakin
tinggi tingkat sosial, semakin besar akses kedalam informasi media.
I. Bahasa Sosial
Manusia adalah mahkluk
sosial yang tidak dapat hidup sendiri melainkan selalu berinteraksi dengan
sesamanya. Untuk keperluan tersebut, manusia menggunakan bahasa sebagai alat
komunikasi sekaligus sebagai identitas kelompok. Hal tersebut dapat dibuktikan
dengan terbentuknya bagaian bahasa di dunia yang memiliki ciri-ciri yang unik
yang menyebabkan berbeda dengan bahasa lainnya.
Hubungan antara bahasa dengan konteks sosial tersebut dipelajari dalam bidang Sosiolinguistik, sebagaimana yang dikemukakan oleh Trudgill bahwa “Sosiolinguistik adalah bagian linguistik yang berhubung kaitan dengan bahasa, fenomena bahasa dan budaya. Bidang ini juga mengkaji fenomena masyarakat dan berhubung kaitan dengan bidang sain sosial seperti Antropologi seperti sistem kerabat. Antropologi bisa juga melibatkan geografi dan sosiologi serta psikologi sosial”.
Fishman menyatakan bahwa Sosiolinguistik memiliki komponen utama yaitu ciri-ciri bahasa dan fungsi bahasa. Fungsi bahasa dimaksud adalah fungsi sosial (regulatory) yaitu untuk membentuk arahan dan fungsi interpersonal yaitu menjaga hubungan baik serta fungsi imajinatif yaitu untuk menirukan alam fantasi serta fungsi emosi seperti untuk mengungkapkan suasana hati seperti marah, sedih, gembira dan apresiasi.
Konteks sosial bahasa mempunyai kelas sosial (social class) yang mengacu kepada golongan masyarakat yang mempunyai kesamaan tertentu dalam bidang kemasyarakatan seperti ekonomi, pekerjaan, pendidikan, kedudukan, kasta, dan sebagainya.
Hubungan antara bahasa dengan konteks sosial tersebut dipelajari dalam bidang Sosiolinguistik, sebagaimana yang dikemukakan oleh Trudgill bahwa “Sosiolinguistik adalah bagian linguistik yang berhubung kaitan dengan bahasa, fenomena bahasa dan budaya. Bidang ini juga mengkaji fenomena masyarakat dan berhubung kaitan dengan bidang sain sosial seperti Antropologi seperti sistem kerabat. Antropologi bisa juga melibatkan geografi dan sosiologi serta psikologi sosial”.
Fishman menyatakan bahwa Sosiolinguistik memiliki komponen utama yaitu ciri-ciri bahasa dan fungsi bahasa. Fungsi bahasa dimaksud adalah fungsi sosial (regulatory) yaitu untuk membentuk arahan dan fungsi interpersonal yaitu menjaga hubungan baik serta fungsi imajinatif yaitu untuk menirukan alam fantasi serta fungsi emosi seperti untuk mengungkapkan suasana hati seperti marah, sedih, gembira dan apresiasi.
Konteks sosial bahasa mempunyai kelas sosial (social class) yang mengacu kepada golongan masyarakat yang mempunyai kesamaan tertentu dalam bidang kemasyarakatan seperti ekonomi, pekerjaan, pendidikan, kedudukan, kasta, dan sebagainya.
J.
Proses
Pembelian
Status
sosial mempengaruhi di mana dan bagaimana orang merasa mereka harus
berbelanja.Orang dengan status rendah memiliki tempat lokal yang memungkinkan
bertatap muka di mana mereka mendapatkan pelayanan dan kreditt yang mudah acap
kali di dalam lingkungan tempat tinggal.
Konsumen
kelas menengah atas merasa lebih percaya akan kemampuan mereka dalam
berbelanja.Mereka akan bertualang ke tempat – tempat baru untuk berbelanja dan
akan menelajahi sebuah toko untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.Toko
yang memberikan potongan harga secara tradisional menarik bagi kelas menengah
karena mereka cermat dan berpikiran ekonomis dalam pembelian mereka.Pada tahun
– tahun awal,toko yang memberikan potongan harga kerap tidak menjual mereka
bergengsi atau merk desainer,,tetapi karena pendapatan kelas menengah bertambah
dan pengaruh informasi meluas.
K. Metode Penelitian Pemasaran untuk
Mengukur Kelas Sosial
Para
peneliti pemasaran mengukur kelas sosial sebagai variabel bebas untuk
menentukan hubungannya dengan variabel terikat yaitu minat akan sesuatu. Metode
objektif memberikan status berdasarkan responden yang memiliki semacam nilai
dari variabel yang distratifikasikan.Variabel yang sering di gunakan yaitu
pekerjaan pendapatan, pendidikan ukuran dan jenis tempat tinggal, pemilikan
barang.
Nilai
– nilai yang di tetapkan dalam satu dri dua cara.Satu metode menggu nakan
survei terhadap orang yang diminta untuk meningkatkanprestise orang – orang
dalam berbagai pekerjaan.Metode yang kedua yaitu menggunakan ukuran objektif
seperti peningkatan pendidikan rata –rata atau pendapatan kelompok pekerjaan.
SUMBER
:
0 komentar:
Posting Komentar