Nama : Rose Iman Sari
Kelas : 3EA17
NPM : 16211462
DINAMIKA KELOMPOK DAN KELOMPOK RUJUKAN
A. Kelompok Rujukan
Kelompok Rujukan atau Kelompok Acuan
merupakan sekelompok orang yang dianggap memiliki pengaruh evaluasi, aspirasi,
bahkan perilaku terhadap orang lain secara langsung ataupun tidak langsung, dan
dianggap sebagai pembandingan bagi seseorang dalam membentuk nilai dan sikap
umum/khusus atau pedoman khusus bagi perilaku .
Kelompok rujukan memberikan standar
(norma atau nilai) yang dapat menjadi perspektif penentu mengenai bagaimana
seseorang berfikir atau berperilaku, dan kelompok ini berguna sebagai referensi
seseorang dalam pengambilan keputusan.
B. Keluarga dan Studi Perilaku Konsumen
Sebagian
besar penelitian prilaku konsumen mengambil individu sebagai unit dianalisis.
Tujuan pada umumnya adalah untuk memperjelas dan memahami bagaimana individu
membuat keputusan pembelian strategi pemasaran dapat dikembangkan untuk dapat
mempengaruhi proses tersebut dengan lebih efektif.
Studi
tentang keluarga dan hubungan mereka dengan pembelian dan konsumsi adalah
penting, tetapi kerap diabaikan dalam analisis prilaku konsumen.
Pentingnya
keluarga timbul karna dua alasan:
Pertama,banyak produk dibeli konsumen ganda
yang bertindak sebagai unit keluarga. Rumah adalah contoh produk yang dibeli
oleh kedua pasangan, barangkali melibatkan dengan anak,kakek-nenek, atau
anggota keluarga lainya. Mobil biasanya dibeli keluarga, dengan kedua pasangan
dan kerap anak remaja terlibat dalam pelbagai tahap keputusan.
Kedua, bahkan ketika pembelian dibuat
oleh individu, kepuusan pembelia individu bersangkutan mungkin snagat
dipengaruhi oleh anggota lain dalam keluarganya. Anak-anak mungkin membeli
pakaian yang dibiayai oleh orang tua, begitu juga sebaliknya.
Pemasar
sangat tertarik dengan penagmbilan keputusan dengan pengambilan keputusan suatu
keluarga, bahwa bagaimana suatu keluarga itu yang anggota-anggotanya saling
berinteraksi dan saling mempengaruhi satu sama lain ketika menentukan suatu
pembelian tehadap suatu produk. Sehingga suatu penelitian itu menunjukan bahwa
orang yang berbeda dalam suatu keluarga dapat memaikan peran social yang
berbeda dan menampakan prilaku yang berbeda pada saat mengambil suatu keputusan
dan mengkonsumsi suatu produk. Sehingga suatu pemasaran haru dapat mengetahui
anggota keluarga mana yang setiknya berpengaruh terhadap suatiu keputusan. Peran-peran
dalam pengambilan keputusan antara lain yaitu:
1. Pemberi
pengaruh (influencers) :orang yang memberiakan informasi bagi anggota
lainya tetang suatu produk.
2.Pengambil
keputusan (deciders) :orang yang memiliki kekuasaan untuk menentukan
apakah produk tersebut akan dibeli atau tidak.
3. Pembeli
(buyers) : orang yang akan membeli produk tersebut.
4. Pengguan (users)
: orang yang mengkonsumsi atau menggukan produk tersebut.
C. Variabel yang Memepengaruhi Pembelian
Bagaimana keluarga
mengambil keputusan dapat dimengerti denganlebih baik dengan mempertimbangkan
dimensi sosilogis seperti kohesi, kemamampuan beradaptasi dan komunikasi.
2.
Keputusan pembelian
keluarga
Keluarga adalah
“pusat pembelian” yang merefleksiakan kegiatan dan pengaruh individu yang
membentuk keluarga bersangkutan.
3.
Peran individu dalam
pembelian keluarga
Kebutuhan konsumsi
keluarga melibatkan setidaknya lima peranan yang dapat didefinisikan.
Peran-peran ini mungkin dipegang oleh suami , istri, anak, atau anggota lain
dalm rumah tangga.
a) Penjaga pintu ( gatekeeper)
: inisiator pemikiran keluarga mengenai pembelian produk.
b) Pemberi pengaruh (influencer
) : individu yang opininya dicari dalam pembelian produk.
c) Pengambil
keputusan (decider) : orang yang mempunyai wewenang/kekuasaan
keuangan.
d) Pembeli (buyer)
: orang bertindak sebagai agan pembeli
e) Pemakai (user)
: orang yang mengguanakan produk
4. Perilaku peran
(role behavior)
Peran instrumental,
yang digunakan sebagai peran fungsional atau ekonomi, melibatkan aspek
keluarga, kerakter performansi, dan sifat “fungsional” lain seperti
kondisi pembelian.
5.
Peran pasangan hidup
dalam keputusan pembelian
Keputusan konsumsi
dipegaruhi oleh jenis keluarga dimana individu menjadi anggota.
6. Menurunya
perbedaan jenis kelamin
Perbedaan jenis
kelamin walaupun ada gerakan menjauh dari mendominasi peranjenis kelamin,masih
ada beberapa produk dan dalam beberapa situasi.
D. Siklus Kehidupan Keluarga dan Perilaku
Pembelian
Keluarga
berubah bersama waktu, melewati serangkaian tahap. Proses ini disebut
siklus kehidupan keluarga (SKK).
1. Tahap Single
Walaupun
pendapatan relatif rendah, mereka menjadi sasaran dari sedikit permintaan yang
kaku, maka konsumen di dalam tahap ini umumnya memiliki pendapatan bebas yang besar.
Sebagian dari pendapatan ini digunakan untuk membeli mobil dan peralatan dasar
serta peralatan untuk tempat tinggal mereka yang pertama jauh dari rumah ---
biasanya sebuah apartemen. Mereka cenderung lebih mengikuti mode dan
berorientasi pada rekreasi, menghabiskan sebagian besar pendapatan mereka untuk
busana, minuman keras, makanan diluar rumah, liburan, pengejaran waktu senggang
dan produk serta jasa lain yang terlibat dalam permainan perkawinan.
2. Pasangan yang baru menikah
Pasangan
yang baru menikah dan tanpa anak biasanya lebih kaya secara financial daripada
sebelumnya dan pada masa dating yang tidak terlalu lama lagi karena istri
biasanya bekerja. Keluarga pada tahap ini juga membelanjakan sebagian besar
dari pendaptan mereka untuk mobil, busana, liburan, dan kegiatan waktu senggang
lain. Mereka juga mempunyai angka pembelian yang tinggi dan pembelian rata-rata
tertinggi untuk barang yang tahan lama, khususnya perabot dan peralatan rumah
tangga dan barang mahal lain, dan tampaknya lebih rentan terhdapa iklan didalam
tahap ini.
3. Sarang lengkap I (Full nest I)
Dengan
adanya anak pertama, beberapa istri berhenti bekerja diluar rumah, dan sebagai
akibat pendapatan keluarga menurun. Pada saat yang sama, anak kecil menimbulkan
masalah baru yang mengubah cara keluarga membelanjakan pendpatannya. Dua
pasangan tersebut mungkin pindah rumha pertama mereka, membeli perabot dan
perlengkapan untuk anak mereka, membeli mesin cuci, alat pengering dan barang
pemeliharaan rumah, dan membeli produk seperti makanan bayi, obat gosok, obat
batuk, vitamin, mainan, mobil, kereta luncur, dan sepatu luncur. Kebutuhan ini
mengurang tabungan keluarga dan suami serta istri kerap merasa tidak puas
dengan posisi keuangan mereka.
4. Sarang lengkap II (Full Nest II)
Pada
tahap ini, anak terkecil berusia 6 tahun atau lebih, pendapatan suami membaik,
dan istri kembali bekerja dirumah. Akibatnya, posisi keuangan keluarga biasanya
meningkat. Pola kosumsi terus sangat dipengaruhi oleh anak-anak mereka karena
keluarga cendrung membeli makanan dan supply untuk kebersihan dalam kemasan
berukuran lebih besar, sepeda, piano, dan pelajaran music.
5. Sarang lengkap III (Full Nest III)
Sementara
keluarga bertambah tua, posisi keuangannya biasanya terus membaik karena penddaptan
suami bertambah, istri kembali bekerja atau mendapat gaji lebih tinggi dan
anak-anak mendapatkan uang dari kerja sambilan. Keluarga umumnya mengganti
beberapa bagian perabot, membeli satu mobil lagi, membeli beberapa peralatan
mewah, dan membelanjakan banyak uang untuk pelayanan perawatan gigi dan untuk
pendidikan anak-anak.
6. Sarang Kosong I (Empty Nest I)
Pada
tahap ini keluarga paling puas dengan posisi keuangan mereka dan jumlah uang
yang ditabung karena pendapatan terus bertambah dan anak-anak suddah
meninggalkan rumah dan tidak lagi bergantung kepada orang tua mereka dalam hal
keuangan. Pasangan tersebut kerap membuat perbaikan rumah, membeli barang mewah
dan membelanjakan proporsi yang lebih besar dari pendapatan mereka untuk
liburan, perjalana dan rekreasi.
7. Sarang Kosong II (Empty Nest II)
Pada
waktu ini, kepala rumah tangga sudah pension sehingga pasangan tersebut
biasanya menderita penurunan nyata dalam pendapatan. Pengeluaran menjadi lebih
berorientasi pada kesehatan, berpusat pada barang-barang seperti peralatan
kedokteran, produk perawatan medis yang membantu kesehatan tidur dan pencernaan
dan barang kali rumah yang lebih kecil, apartemen atau kondominium di daerah
yang beriklim lebih ramah.
8. Orang yang Bertahan Sendiri
(Solitary Survivor)
Bila
masih bekerja, orang yang bertahan ini masih menikmati pendapatan yang besar.
Mereka mungkin menjual rumah mereka, biasanya membelanjakan uang lebih banyak
untuk liburan, rekreasi dan jenis produk seperti jasa berorientasi kesehatan
seperti disebutkan di atas.
9. Orang yang Bertahan Sendiri dan
Sudah Pensiun (Retired Solitary Survivor)
Orang yang
bertahan sendiri dan sudah pension mengikuti pola konsumsi umum yang sama
kecuali pada skala yang lebih rendah karena penurunan pendapatan. Selain itu,
individu ini mempunyai kebutuhan khusus akan perhatian, kasih saying dan
keamanan.
E. Siklus Kehidupan Keluarga Tradisional
Saat ini pendefinisian keluarga secara
tradisional mendapat tantangan. Maraknya orang tua tunggal, perceraian,
perpisahan dan pernikahan kembali membuat struktur tradisional mengalami
perkembangan. Namun penelitian memperlihatkan bahwa siklus hidup sebuah
keluarga yang paling menguntungkan adalah model keluarga tradisional, dan model
yang lain dianggap sebagai deviasi dari norma ini (Carter & McGoldrick,
1999). Tahap-tahap dari siklus hidup sebuah keluarga tradisional adalah sebagai
berikut:
Tahapan
|
Tugas
|
Pengalaman dari keluarga asal
|
Membangun hubungan dengan orang tua, saudara dan
teman-teman
Menyelesaikan sekolah
|
Meninggalkan rumah
|
Membedakan diri dengan keluaga asal dan mengembangkan hubungan
sesama
dewasa dengan orang tua
Membantung hubungan pertemanan yang intim
Memulai karir/pekerjaan
|
Tahap pra pernikahan
|
Memilih pasangan
Mengembangkan hubungan
Memutuskan untuk menikah
|
Tahap pasangat tanpa anak
|
Mengembangkan cara hidup bersama yang didasarkan atas realitas
dan
bukannya proyeksi bersama
Mengatur kembali hubungan dengan keluarga asal dan
teman-teman, dan melibatkan pasangan
|
Keluarga dengan anak kecil
|
Mengatur kembali sistem pernikahan dengan memberi tempat
pada keberadaan anak
Memulai peran sebagai orang tua
Mengatur kembali hubungan dengan keluarga asal dengan
melibatkan peran saudara dan kakek/nenek
|
Keluarga dengan anak remaja
|
Mengatur kembali hubungan orang tua-anak untuk memberikan
tempat pada kebebasan yang lebih besar
Mengatur kembali hubungan pernikahan dan memusatkan pada
masalah tengah baya dan karir
|
Melepas anak
|
Membereskan masalah paruh baya
Mengatur ulang hubungan orang tua anak secara lebih dewasa
Mengatur kembali hubungan dengan pasangan
Mengatur kembali hubungan dengan besan, menantu, cucu dll.
Berurusan dengan kelemahan dan kematian, terutama pada
keluarga asal
|
Kehidupan usia lanjut
|
Mengatasi penuaan fisik
Menangani peran anak yang lebih besar dalam mengatur keluarga
besar
Menangani kehilangan karena kematian pasangan dan teman-teman
Mempersiapkan kematian, kilas balik kehidupan dan integrasi
|
F. Struktur Keluarga dan Rumah Tangga yang
Berubah
Apa
yang dimaksud dengan sturktur keluarga kontemporer? Bagaimana struktur itu
berubah? Bagaimana struktur itu mempengaruhi konsumsi? Apakah realitas yang
berkembang dari struktur keluarga merupakan masalah atau peluang untuk
organisasi pemasaran? Ini adalah beberapa dari pertanyaan yang para peneliti
konsumen berusaha menjawabnya. Banyak jawaban tersebut melibatkan data dari sensus
dasawarsa dan laporan sementara oleh Biro Sensus?
1. Menikah atau Single.
2. Ukuran Rumah Tangga.
3. Perkawinan dalam usia yang lebih
lanjut.
4. Boom orang single.
5. Perceraian dan perilaku konsumen.
6. Orang-orang single yang hidup
bersama.
7. Pemasaran untuk orang single.
8. Perkawinan kembali
G. Peranan Wanita yang Berubah
Wanita
sebagai konsumen apabila berubah dalam penilaian terhadap suatu produk
didasarkan dari budaya. Menurut saya ada beberapa budaya yang membuat wanita
berubah dalam penilaian atau sikap konsumen terhadap suatu produk ;
1)
Budaya psikologis
Budaya
ini muncul dari dalam diri individu sebagai konsumen.
2)
Budaya social
Budaya yang
didasarkan dari gaya hidup orang lain dapat membuat konsumen berubah dalam
penilaian dan penggunaan suatu produk.
H. Peranan Pria yang Berubah (Changing
Masculine Role)
Pria
sebagai konsumen apabila berubah dalam penilaian terhadap suatu produk
didasarkan dari budaya. Menurut saya ada beberapa budaya yang membuat wanita
berubah dalam penilaian atau sikap konsumen terhadap suatu produk ;
1)
Budaya psikologis
Budaya
ini muncul dari dalam diri individu sebagai konsumen.
2)
Budaya social
Budaya
yang didasarkan dari gaya hidup orang lain dapat membuat konsumen berubah dalam
penilaian dan penggunaan suatu produk.
I. Metodologi Penelitian untuk Studi
tentang Keputusan Keluarga
Bila
anda menyiapkan analisis pengaruh keluarga pada keputusan keluarga dalam hal
pembelian atau konsumsi, sebagian besar teknik penelitian akan sama dengan
studi penelitian pemasaran yang lain.
1. Kerangka Proses-Keputusan.
2. Kategori Sturktur-Peran.
3. Bias Pewawancara.
4. Seleksi Responden .
J. Implikasi bagi Studi Perilaku Konsumen
Adapun
menurut American Marketing Association yang terdapat pada buku karangan
Peter dan Olson (1999, hlm. 6), mendefinisikan perilaku konsumen sebagai
“interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian sekitar
kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka.” Paling
tidak ada tiga ide penting dalam pengertian di atas, yaitu perilaku konsumen
adalah dinamis; hal tersebut melibatkan interaksi antara pengaruh dan kognisi,
perilaku, dan kejadian di sekitar; serta hal tersebut melibatkan pertukaran.
Pertama,
definisi di atas menekankan bahwa perilaku konsumen itu dinamis. Ini
berarti bahwa seorang konsumen, grup konsumen, serta masyarakat luas selalu
berubah dan bergerak sepanjang waktu. Hal ini memiliki implikasi terhadap studi
perilaku konsumen, salah satu implikasinya adalah bahwa generalisasi perilaku
konsumen biasanya terbatas untuk satu jangka waktu tertentu, produk, dan
individu atau grup tertentu (Peter dan Olson, 1999, hlm.6).
Hal
kedua yang ditekankan dalam definisi perilaku konsumen di atas adalah
keterlibatan interaksi antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian
sekitar. Ini berarti bahwa untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi
pemasaran yang tepat kita harus memahami apa yang mereka pikirkan (kognisi) dan
mereka rasakan (pengaruh), apa yang mereka lakukan (perilaku) dan apa serta di
mana (kejadian di sekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang
dipikirkan, dirasa, dan dilakukan konsumen (Peter dan Olson, 1999, hlm.8).
Hal
terakhir yang ditekankan dalam definisi perilaku konsumen di atas adalah
pertukaran di antara individu. Hal ini membuat definisi perilaku konsumen tetap
konsisten dengan definisi pemasaran yang sejauh ini juga menekankan akan
pentingnya pertukaran. Kenyataannya, peran pemasaran adalah untuk menciptakan
pertukaran dengan konsumen melalui formulasi dan penerapan stategi pemasaran
(Peter dan Olson, 1999, hlm.9).
SUMBER :
1 komentar:
1XBet
Betting in India. It 1xbet korean can be great to find the most popular brands, especially ones that goyangfc offer betting on sports such 출장샵 as football, tennis, Rating: 1/10 · Review by Riku VihreasaariWhere can I find 1xbet?Where septcasino can I find 1xbet betting?
Posting Komentar