TULISAN 1 (Bahasa Indonesia 2) _ Softskill
Nama : Rose Iman Sari
Kelas : 3EA17
NPM : 16211462
A.
Penalaran
Penalaran
adalah proses pemikiran untuk memperoleh kesimpulan yang logis berdasarkan fakta
yang relevan. Dengan kata lain, penalaran adalah proses penafsiran fakta
sebagai dasar untuk menarik kesimpulan.
Penulisan ilmiah mengemukakan dan membahas
fakta secara logis dan sistematis dengan bahasa yang baik dan benar. Ini
berarti bahwa untuk menulis penulisan ilmiah diperlukan kemampuan menalar
secara ilmiah. Melalui proses penalaran, kita dapat samapai
pada kesimpulan yang berupa asumsi, hipotesis atau teori. Penalaran disini
adalah proses pemikiran untuk memperoleh kesimpulan yang logis berdasarkan
fakta yang relevan. Dengan kata lain, penalaran adalah proses penafsiran fakta
sebagai dasar untuk menarik
kesimpulan.
B.
Logika
& Penalaran Ilmiah
Logika ilmiah
menjadi ilmu khusus yang merumuskan azas-azas yang harus ditepati dalam setiap
pemikiran. Berkat pertolongan logika ilmiah inilah akal budi dapat bekerja
dengan lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah dan lebih aman. Logika ilmiah
dimaksudkan untuk menghindarkan kesesatan atau, paling tidak, dikurangi. Penalaran pada hakikatnya adalah proses berpikir dalam rangka menarik kesimpulan atau menemukan kebenaran. Ciri-ciri penalaran sebagai kegiatan berpikir :
· logis , kegiatan berpikir dengan pola tertentu
· analitik
Penalaran ilmiah dipakai untuk meningkatkan mutu ilmu dan teknologi. Penalaran ilmiah menggunakan gabungan dari penalaran induktif dan deduktif.
Dalam hal ini pula dibutuhkan sarana. Sarana dalam berpikir ilmiah pada dasarnya ada tiga yakni;
a). Bahasa ilmiah, yaitu kalimat berita yang
merupakan suatu pernyataan atau pendapat-pendapat.
b). Bahasa logika dan matematika, merupakan dua
pengetahuan yang selalu berhubungan erat, yang keduanya sebagai sarana berpikir
deduktif. Baik logika maupun matematika lebihh mementingkan bentuk logis
pernyataan-pernyataannya mempunyai sifat yang jelas.
c). Logika dan statistika, mempunyai peranan
penting dalam berpikir induktif untuk konsep yang berlaku umum.
C. Penulisan Ilmiah
Penulisan
Ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan
hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. Dari definisi yang lain
dikatakan bahwa karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan
dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah
dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika
keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Dari pengertian tersebut secara awal kita dapat mengenal salah satu ciri khas karya ilmiah adalah lewat bentuknya yakni tertulis, baik di buku, jurnal, majalah, surat kabar, maupun yang tersebar di internet, di samping ciri lain yang mesti dipenuhi dalam sebuah karya ilmiah.
Tujuan Penulisan Ilmiah adalah memberikan pemahaman agar dapat berpikir secara logis dan ilmiah dalam menguraikan dan membahas suatu permasalahan serta dapat menuangkannya secara sistematis dan terstruktur.
Aspek – Aspek Yang Terdapat Dalam Penulisan Ilmiah
Isi dari Penulisan
ilmiah diharapkan memenuhi aspek-aspek di bawah ini :
1. Relevan dengan situasi dan kondisi yang ada.
1. Relevan dengan situasi dan kondisi yang ada.
2. Mempunyai pokok
permasalahan yang jelas.
3. Masalah
dibatasi, sesempit mungkin.
D. Keterkaitan Penalaran dalam Proses
Penulisan Ilmiah
Suatu karangan sesederhana apapun akan
mencerminkan kualitas penalaran seseorang. Penalaran itu akan tampak dalam pola pikir
penyusuan karangan itu sendiri. Penalaran dalam suatu karangan ilmiah mencakup
5 aspek/matra. Kelima aspek tersebut adalah:
a. Aspek keterkaitan
Aspek keterkaitan adalah hubungan antarbagian
yang satu dengan yang lain dalam suatu karangan. Artinya, bagian-bagian dalam
karangan ilmiah harus berkaitan satu sama lain. Pada pendahuluan misalnya,
antara latar belakang masalah – rumusan masalah – tujuan – dan manfaat harus
berkaitan. Rumusan masalah juga harus berkaitan dengan bagian landasan teori,
harus berkaitan dengan pembahasan, dan harus berkaitan juga dengan kesimpulan.
b. Aspek urutan
Aspek urutan adalah pola urutan tentang
suatru yang harus didahulukan/ ditampilkan kemudian (dari hal yang paling
mendasar ke hal yang bersifat pengembangan). Suatu karangan ilmiah harus
mengikuti urutan pola pikir tertentu. Pada bagian Pendahuluan, dipaparkan
dasar-dasar berpikir secara umum. Landasan teori merupakan paparan kerangka
analisis yang akan dipakai untuk membahas. Baru setelah itu persoalan dibahas
secara detail dan lengkap. Di akhir pembahasan disajikan kesimpulan atas pembahasan
sekaligus sebagai penutup karangan ilmiah.
c. Aspek argumentasi
Yaitu bagaimana hubungan bagian yang
menyatakan fakta, analisis terhadap fakta, pembuktian suatu pernyataan, dan
kesimpulan dari hal yang telah dibuktikan. Hampir sebagian besar isi karangan
ilmiah menyajikan argumen-argumen mengapa masalah tersebut perlu dibahas
(pendahuluan), pendapat-pendapat/temuan-temuan dalam analisis harus memuat
argumen-argumen yang lengkap dan mendalam.
d. Aspek teknik penyusunan
Yaitu bagaimana pola penyusunan yang dipakai,
apakah digunakan secara konsisten. Karangan ilmiah harus disusun dengan pola
penyusunan tertentu, dan teknik ini bersifat baku dan universal. Untuk itu
pemahaman terhadap teknik penyusunan karangan ilmiah merupakan syarat multak
yang harus dipenuhi jika orang akan menyusun karangan ilmiah.
e. Aspek bahasa
Yaitu bagaimana penggunaan bahasa dalam
karangan tersebut? baik dan benar? Baku? Karangan ilmiah disusun dengan bahasa
yang baik, benar dan ilmiah. Penggunaan bahasa yang tidak tepat justru akan
mengurangi kadar keilmiahan suatu karya sastra lebih-lebih untuk karangan
ilmiah akademis.
Beberapa ciri bahasa ilmiah: kalimat pasif,
sebisa mungkin menghindari kata ganti diri (saya, kami, kita), susunan kalimat
efektif/hindari kalimat-kalimat dengan klausa-klausa yang panjang.
SUMBER :
0 komentar:
Posting Komentar